*Tulisan ini hanya
pengungkapan rasa rindu. Hanya itu. Tulisan sedikit ini ditulisan dalam keadaan
rindu yang sedang banyak. Banyak sekali malah.
Akhir-akhir
ini kita sedang diuji dengan rindu dalam artinya sebenarnya, saat semua
keterbatasan membuat kita tak gentar, membuat kita bahkan semakin kuat, semakin
rindu bertalu-talu. maka berterimakasihlah pada keterbatasan, Sayang. Karena ia,
kita tahu bagaiamana caranya memanajemen rindu. Karena ia pula, kita tahu
bagaimana mendiktator rindu agar tunduk pada apa perintah kita. Tidak merajai
apalagi mempecundangi.
Kita
tahu bagaimana rasanya sakit menahan pilu, saat yang tersayang tak ada dalam
timang-timang. Agar suatu hari, kita lebih banyak belajar arti saling
menyayangi. Ada dan tiadanya mata penyambutan pagi, akan tetap membuat kita
menyambung hari. Melaluinya dengan riang, hati tenang dan pikiran melayang,
melayang dalam arti saling memikirkan.
Aku
selalu suka saat kau katakan bahwa kau sangat rindu, membuatku haru biru meski
langit tak sedang begitu, lagi sendu. Sekalipun itu kau katakan saban hari, aku
tak pernah bosan. Maka harus juga aku katakan bahwa aku juga rindu, biarlah
kutiru bagaimana nada manjanya kau saat katakan itu padaku, aku selalu senang
mendengarnya. Rasanya ingin memelukmu saat itu.
Untuk
semua canda tawa, senyum dan semangat. Terimakasih. Denganmu, aku selalu
bahagia. Cintamu, rasa yang luar biasa.
Waduh ada yang lagi kasmaran nih. Ciee cie :D
BalasHapus