Oleh: Rezita Agnesia
Siregar
Mencinta dan mencintai adalah fitrah
bagi manusia, semua orang butuh akan cinta karena jika hidup tanpa cinta maka
seperti yang dinyanyikan oleh penyanyi dangdut populer bahwa hidup tanpa cinta
bagai taman tak berbunga.
Cinta membuat segalanya menjadi
indah, memberi warna dalam hidup, melukis senyuman pada wajah, cinta membuat
setiap detak jantung menjadi sangat berarti. Itulah cinta namun, cinta juga
memiliki aturan main yang harus dijalankan jika ingin selamat dunia dan
akhirat. Apabila cinta tersebut sesuai
dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya,
jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti
jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan
menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah. Pengertian Ibadah
yaitu sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah, baik
berupa ucapan atau perbuatan, yang nampak (lahir) maupun yang tersembunyi
(batin), disertai oleh ketundukan yang paling tinggi dan rasa kecintaan yang
paling tinggi kepada Allah.
Pada hakikatnya cinta dan mencintai adalah boleh
bahkan dianjurkan untuk saling mencintai sesama muslim, cinta yang semacam ini
mempunyai batasan, contohnya: saling menundukkan pandangan, tidak berkhalwat
dalam satu ruangan jika si wanita tidak ditemani oleh mahromnya dan haram bagi
keduanya untuk saling bersentuhan, namun semua itu akan menjadi boleh dan halal
jika keduanya menikah karena pernikahan akan menghalalkan apa-apa yang
sebelumnya haram jika dilakukan oleh dua sejoli bahkan hal itu dianggap ibadah
yang berbuah pahala. Ibadah yang
dicintai dan diridhoi Allah Subhanahu wa ta’ala adalah jika amalan itu sesuai
dengan cara dan tujuan yang dijelaskan di Al Qur’an dan As-Sunnah.
Terkadang cinta itu datang pada
waktu yang kurang tepat, karena salah satu sifat cinta adalah datang tanpa
diundang dan pergi tanpa alasan, contohnya saja saat seseorang tidak siap untuk
menikah dan meminangnya karena berbagai alasan sedangkan cinta sudah melebarkan
sayapnya maka tutuplah setiap celah yang bisa digunakan setan untuk menyesatkan
karena sungguh jika tidak demikian maka siapalah yang sanggup bersabar akan
godaan cinta. Hari ini bisa jadi lewat facebook
atau twitter saling tegur sapa lambat
lawun komunikasi semakin akrab lewat handphone
selanjutnya janjian disebuah tempat, ternyata kesan pertama begitu menggoda
selanjutnya tak sedikit maksiat yang akan mereka lakukan. Untuk menghindari
cinta sebelum halal, bertawakallah, tinggalkan seseorang yang dicintai namun bukan mahrom itu
dan cintanya karena Allah, Karena barang siapa yang bertawakkal pada
Allah maka Allah akan mencukupinya. Allah berfirman :
ومن
يتّق الله يجعل له مخرجا
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memberinya
jalan keluar." (QS At-Talaq: 2)
Jika
sudah benar-benar siap untuk menikah maka tak perlulah meninggalkan seseorang
yang dicintai itu, akan tetapi bersegeralah sempurnakan separuh agamamu karena
itulah yang dianjurkan Islam, karena sekuat-kuat iman
seseorang ia belum tentu mampu menahan gejolak cinta. Inilah yang pepatah yang
populer di zaman kakek buyut kita “Sedikit-dikit lama-lama menjadi bukit”. Ya,
itulah cara setan menggiring manusia secara perlahan. Akan tetapi pembawa
syariat shallallahu ‘alaihi wasallam jauh lebih cerdas dibandingkan setan. Cara
ini tidak berlaku jika selalu menggenggam kaidah beragama, maka dari itu
perbanyaklah berdoa kepada Allah agar terhindar dari cinta yang maksiat dan
menuju kepada cinta yang halal, Allah benar-benar begitu dekat dengan orang
yang berdo’a, artinya akan mudah mengabulkan do’a setiap hamba. Sehingga tidak
pantas seorang hamba putus asa dari janji Allah yang Maha Mengabulkan setiap
do’a. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ادْعُوا
اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ
يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
“Berdoalah
kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah
tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)
Allah tidak akan pernah mengingkari
janjinya, Jika memang seseorang yang dicintai sebelum halal itu adalah jodoh
kita maka tidak akan ada makhluk di muka bumi ini yang bisa memisahkan, dan
jika seseorang yang dicintai sebelum halal itu memang bukan pilihan Allah untuk
kita maka tenanglah, sebab kita telah meninggalkan ia dan cintanya karena Allah
maka niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dan itulah janji
Allah dan Allah tidak pernah ingkar akan janjinya dan tidak ada seorangpun yang
bisa menyatukan lelaki dan wanita jika Allah tidak menghendaki itu. Cinta yang dibangun karena Allah akan
menghasilkan kebaikan yang sangat banyak, cinta kepada orang lain karena-Nya
tentu akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah.
Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasalaam bersabda:
“Tiga hal yang barangsiapa ketiganya ada pada
dirinya, niscaya dia akan mendapatkan manisnya iman. Hendaklah Allah dan
Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, dan hendaklah dia mencintai
seseorang dan tidaklah dia mencintainya melainkan karena Allah, dan hendaklah
dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari
kekufuran itu sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.”
(HR. Bukhari )
Dan satu hal yang perlu diingat bahwa
bisa jadi kita menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagi kita dan bisa jadi kita
membenci sesuatu padahal itu baik buat kita, yang menggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan
harapan. Dan yang paling kuat adalah cinta, dan cinta itu sendiri merupakan
tujuan karena akan didapatkan di dunia dan di akhirat. Allah berfirman :
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah: 216)
Allah juga berfirman :
الْخَبِيثَاتُ
لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ
وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki
yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang
baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula)." (QS An-Nur: 26)
Semua perkataan serta perbuatan yang
buruk dari laki-laki yang buruk untuk untuk perempuan yang buruk begitu juga Semua
perkataan serta perbuatan perempuan yang baik untuk untuk laki-laki yang baik, contohnya
seperti Nabi Muhammad adalah laki-laki terbaik di muka bumi ini dan sungguh
tidak layak baginya kecuali wanita-wanita yang baik. Maka sudah selayaknya bagi
siapa saja yang ingin mendapatkan yang terbaik hendaknya ia bercermin pada
dirinya, sudah layakkah dirinya untuk mendapatkan yang baik? mari sama-sama
memperbaiki diri sehingga sampai pada cinta yang halal dan mendapatkan yang
baik menurut Allah. Jika belum sampai masanya, maka tinggalkankanlah cinta itu,
karena sesungguhnya cinta yang belum sampai pada halalnya akan mendatangkan
kemaksiatan dan berdosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar