Akan
Selalu Ada Bahagia Setelah Luka
Judul : Sepotong Hati yang Baru
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Mahaka Publishing
Cetakan : VI, Juni 2013
Tebal : vi + 206 hlm
ISBN : 978-602-9474-04-6
“Urusan GR ini memang kadang gila, Put. Kita
benar-benar tidak bisa lagi berpikir waras dan rasional, tertutup oleh ilusi
dan mimpi. Menerjemahkan semua kejadian berdasarkan yang mau kita dengar atau
lihat saja. Padahal nyatanya? Tidak sama sekali.” (Hiks, Kupikir Itu Sungguhan,
h. 20)
Buku
antologi cerpen dengar tebal 206 halaman ini diawali dengan kisah seorang
remaja bernama Putri yang mudah sekali GR dengan perhatian teman lelaki yang
sedang disukainya. Sekalipun Nana, teman se-kosnya, menasihatinya untuk jangan
terlalu cepat GR, Putri tetap saja tidak menggubris apapun yang dikatakan Nana.
Sampai akhirnya tibalah masa dimana kenyataan membuka mata Putri, bahwa
sebenarnya lelaki yang dikaguminya juga menaruh perhatian terhadap Nana.
Salahnya,
Nana justru termakan omongannya sendiri. Menasihati Putri agar tidak terlalu
cepat GR, malah ternyata dialah yang GR. Akhirnya saat kenyataan juga
membuyarkan imajinasinya, Nana tertunduk pilu, sadar bahwa dia mengalami nasib
yang sama terhadap Putri.
Kisah
dua remaja yang mudah GR tersebut terkesan sederhana, namun yang terjadi di
kehidupan sehari-hari begitulah adanya. Terkadang kita lupa, bahwa ada banyak
orang baik di dunia ini, ketika seseorang berbuat baik kepada kita, bukan
berarti seseorang itu menaruh hati kepada kita, bisa saja karena memang dia
orang baik, kan? (Hayoo, jangan mudah GR. Ntar kena PHP)
Buku
bersampul merah muda dengan ilustrasi hati yang retak dan dibalut dengan
plaster ini sepertinya ingin mengungkapkan, bahwa hati yang telah retak tidak
selamanya retak, perlahan waktu akan menyembuhkannya dan menumbuhkan sepotong
hati yang baru lewat perjalanan dan pemahaman yang baik dan baru pula. Seperti
kisah di dalam cerpen dengan judul yang sama “Sepotong Hati yang Baru”
Menceritakan
kisah seorang pria yang mencintai seorang wanita. Wanita yang selalu datang dan
pergi sesuka hatinya. Pria yang selalu memiliki hati yang lurus, selalu
memaafkan apapun yang dilakukan wanitanya. Bahkan di saat detik-detik hari
pernikahannya dengan si pria, ia malah pergi dengan pria lain yang dianggapnya
sebagai kekasih sejatinya. Sampai suatu ketika sang wanitanya ditinggal pergi oleh
pria yang dipilihnya kemarin, ia kembali datang menemui pria lamanya, meminta
untuk menerima dia kembali. Lalu apa yang dilakukan sang pria? Ia memilih mengakui
telah memiliki hati lain demi kehormatan perasaannya, meski sebenarnya ia masih
menunggu wanita itu, sekalipun tidak ingin lagi memilikinya. Ia masih sendiri,
namun tidak ingin lagi menyakiti perasaannya sendiri. Percaya nanti akan selalu
ada bahagia setelah datangnya luka.
“Aku baru menyadari, cinta bukan sekedar soal
memaafkan. Cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga
diri. Cinta adalah rasionalitas sempurna.”
Biarlah sakit hati ini menemani
hari-hariku. Biarlah aku menelannnya bulat-bulat sambil sempurna menumbuhkan
hati yang baru, memperbaiki banyak hal, memperbaiki diri sendiri. Apa pepatah
bilang? Ah, iya, patah hati tapi tetap sombong, patah hati tapi tetap keren.
(Sepotong Hati yang Baru, h. 51)
Berisi
delapan cerita tentang cinta, memberikan kita pemahaman yang baik tentang
bagaimana mencerna arti cinta. Bahwa cinta adalah perjuangan dan pengorbanan.
Membaca cerita-cerita cinta sejati di dalam buku best seller ini, kita akan tahu bahwa cinta sejati bukan hanya
milik Romeo dan Juliet. Tapi juga milik kita. Kita? Iya kita. Karena kita juga
punya kisah cinta yang harusnya juga kita pertahankan lebih sejati dari
kisahnya Rama dan Shinta dalam cerita “Percayakah Kau Padaku?” di dalam buku
ini.
Di
dalam buku ini, pembaca mungkin akan kesulitan membaca tulisan di cerita “Itje
Noerbaja & Kang Djalil”, karena gaya bahasa yang ditulis dengan bahasa
zaman dulu. Namun, meski begitu, tidak mengurangi istimewanya buku ini, dan
sama sekali tidak mengurangi istimewanya perasaan yang kita miliki. Selamat
membaca dan selamat memiliki pemahaman yang baru tentang cinta. Dan untuk kita
yang tengah terluka hatinya, semoga menemukan Sepotong Hati yang Baru.
Peresensi:
Rezita Agnesia Siregar
@agnesiarezita
Segala hal tentang cinta memang selalu seru diceritakan :D
BalasHapusKarena kita hidup dgn cinta :D
Hapuswah kayaknya perlu dah baca buku ini hehe
BalasHapusBukan perlu lg, tp harus. Hehe
HapusMenarik, makasih reviewnya :)
BalasHapuswww.fikrimaulanaa.com
Terimakasih :)
HapusUdah pernah baca bukunya dan emang bagus.
BalasHapusBtw bener bgt tuh cerita yg "itje noerbaya dan kang djalil" susah dibaca. Berasa hidup dijaman kemerdekaan-_-
Iya kan, itu baca cerita itje noerbaya dan kang djalil aku aja berasa kyk anak SD lgi, ngejak gitu haha
BalasHapus