18
Agustus 2015. Selamat pagi Indonesia, Selamat datang delapan belas Agustus, dirgahayu
Agnesia. Selamat terlahir kembali, di usia yang ke dua puluh dua tahun ini, aku
bersyukur masih bisa menyungging senyum dengan bahagianya. Apalagi kedatangan
orang baru di ruang hatiku *ceilaahh* setelah kemarin aku kira tahun ini hanya
akan aku lewati dengan biasa-biasa saja, ternyata Tuhan punya sejuta cara
membuat hambanya selalu bersyukur. Alhamdulillah di tahun ini aku wisuda tepat
waktu, tapi bertemu kamu saja yang telat, maksudnya kenapa gak dari dulu
kenalnya hehe.
Tahun
ini, selain dikasih hadiah wisuda tepat waktu, aku juga dihadiahin anugerah
terindah yang gak pernah bisa aku defenisikan gimana bahagianya. Seperti kedatangan
hujan di pagi hari, damai menghirup bau hujan dan tentram terguyur
rinai-rinainya, bahkan lebih membahagaiakan dari itu. Jika hujan adalah cinta,
maka kamu adalah hujan itu. Dan kita selalu ingat bagaiamana hujan membuat kita
saling jatuh cinta *wuihh ini tulisan ulangtahun atau apaa sih :D*
Ada
hal yang selalu kita impikan, merayakan ulangtahun di tempat yang selalu kita
ingin hujan dan senja ada di sana, Pantai. Bersama sahabat-sahabat tercinta,
akhirnya impian itu terwujud. Perjalanan menuju pantai yang lumayan jauh dari
perkotaan, kita tempuh bersama hujan yang mengiringi. Setibanya di pantai,
ekspektasi bakal ada jembatan yang dulu masih aku lihat ternyata sudah
terhantam ombak. Tapi pantai tetap indah dan punya segudang cerita. Meski
kehadiran kita tak sampai menunggu senja.
Selesai perayaan, kita menyusuri
pelosok pantai. Biar jauh dari keramaian, sekalipun pantainya memang gak lagi
ramai, kita datang bukan pas weekend,
jadi kita benar-benar ngerasain itu pantai punya kita. Duduk berdua di tepi
pantai menikmati kaki terjamah ombak, membiarkan suara kita silih berganti
sahut-menyahut dengan angin. Sesekali angin juga nakal menerbangkan anak rambut
dan kerudung. Pasir putih yang lembut masih kalah dengan lembutnya sifatmu
memperlakukanku *halaaah ngegombal adek, bang*
Lagi foto pun, sempat aja masih ngeliatin :p |
Semoga bukan hanya terhenti di dua
puluh dua ini aku bisa merayakan pengurangan umur ini bersamamu dan kalian.
Semoga di dua puluh sekian lainnya hingga habis angka terhitung. Dan semoga
impian yang kita impikan menjadi bagian dari skenario indah milik Tuhan. Terimakasih
untuk momen spesialnya, Dirgahayu Agnesia. Merdekaaaaaaaa!!
So sweet.... Amin ya untuk harapan-harapannya.. Bakal indah kok pada waktunya. Sabar.
BalasHapus