|
Genggam Indonesia dengan Tindakan, Bukan Sekedar Omongan |
Menjelang datangnya 17
Agustus yang ke 71 nanti, tentunya akan membuat kita flashback ke belakang. Apa saja sih yang sudah kita kontribusikan
untuk Indonesia? Atau selama ini kita hanya bisa berkoar-koar bahwa Indonesia
belum merdeka? Indonesia secara tidak langsung masih dijajah oleh beberapa
kalangan? Oh, tentu saja bukan begitu caranya menyambut hari kemerdekaan. Kita
sebagai generasi muda harusnya berperan penting dalam kemajuan Indonesia Raya.
Tentunya dengan aksi nyata, bukan sekedar karya kata atau omongan semata.
Nah, saya akan berbagi
sedikit knowledge sharing tentang
hal-hal sederhana yang saya lakukan guna memberikan sedikit kontribusi untuk
Indonesia dalam mendidik calon penerus bangsa. Sebagai tenaga kependidikan di
salah satu sekolah negeri di kota Medan, saya dituntut untuk benar-benar
menggunakan ilmu pengetahuan, guna mendidik anak didik yang masih sangat rawan
cara penangkapan ilmunya. Bagaimana tidak, ya anak-anak seumuran tujuh hingga
sepuluh tahun tentunya lebih akan cepat menangkap ilmu seperti apa yang dia
lihat dan dengar. Ilmu yang anak-anak dapati dengan teori saja, kecil sekali
kemungkinan akan diserap dan dipraktikkan oleh anak-anak.
|
Budayakan Senyum Sapa Salam |
Di dalam materi
pembelajaran, tentunya kita juga harus menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam
diri anak. Contohnya adalah membiasakan anak-anak memberi salam kepada guru
saat pagi memasuki gerbang sekolah. Secara logikanya, tentu guru harus datang
lebih pagi, nah dengan begitu praktik tersebut bisa menyampaikan kepada
anak-anak bahwa “gurunya saja sudah datang lebih awal, masa muridnya telat.”
Dan dengan menanyakan apakah anak-anak sudah sarapan pagi atau belum juga
merupakan praktik agar membiasakan anak-anak menjaga kesehatannya dengan
sarapan sebelum pergi sekolah. Serta dengan pelukan kecil dan mengelus
kepalanya juga menunjukkan perhatian kecil bahwa hidup di lingkungan manapun
harus berbarengan dengan rasa kasih sayang yang tulus. Jika anak-anak sudah
nyaman dan senang dengan guru-gurunya tentu anak-anak akan senang belajar.
|
Toleransi Beragama |
Kemudian sebelum
memasuki ruang kelas, pembiasaan baris di lapangan merupakan nilai yang sangat
penting untuk kedisiplinan anak. Terutama dalam kerapian baris-berbaris dan
rasa tanggung jawab anak untuk mendengarkan guru yang menyampaikan pesan di
depan barisan, mengajarkan anak agar tidak bercerita dengan teman-temannya
dalam barisan. Usai berbaris tentunya harus diakhiri dengan doa bersama yang
tidak membeda-bedakan agama. Selalu mengajarkan tentang kerukunan beragama
kepada anak. Agar nantinya di keesokan hari tidak akan ada perselisihan dalam
beragama. Sebab tolerasi beragama itu penting diajarkan sejak dini.
Pada metode belajar-mengajar
di dalam kelas, tidak harus melulu dengan metode susunan bangku baris memanjang
ke belakang dengan dua orang dalam satu meja. Sistem begitu saya nilai belum
efektif untuk mengembangkan cara berpikir anak. Sebab dengan membuat susunan
bangku bermodel diskusi akan membuat anak lebih mengeluarkan kreatifitasnya
dalam belajar. Lebih banyak masukan dari teman-temannya, bukan hanya dari satu
teman saja.
|
Metode Pembelajaran dengan alat peraga |
Memasuki materi
pembelajaran, saya lebih membiasakan anak belajar dengan alat peraga. Seperti
ketika mengajarkan anak untuk mengenal sayuran, metode melihat gambar sayur
dalam buku mungkin sudah merupakan metode lama, anak-anak akan cepat mengingat
dengan melihat dan menyentuh langsung benda yang dimaksudkan. Maka dari itu,
saya secara langsung memperlihatkan sayur-sayuran di dalam setiap kelompok, dan
dengan metode bermain siapa yang terlebih dahulu menebak nama sayur tersebut, saya
akan langsung memberikan apresiasi dan pujian sehingga membuat anak-anak lebih
aktif dalam belajar.
|
Belajar di luar ruangan |
|
Belajar pembibitan tanaman |
|
Belajar kompos sampah dari daun kering |
Selain
metode belajar di dalam kelas, saya juga melakukan motode belajar di luar ruangan.
Fungsinya agar anak-anak tidak jenuh belajar di dalam kelas saja. Karena
belajar di alam terbuka akan membuat anak lebih fresh. Seperti belajar langsung bagaimana caranya bercocok tanam,
menyayangi dan merawat tumbuhan dengan baik. Diberi pupuk dan disiram air setiap hari, dipraktikkan langsung di
lapangan agar anak-anak mudah mengingatnya.
|
Berdongeng menambah kreatifitas siswa |
Sesekali
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, saya menyelipkan sesuatu yang mereka suka.
Yaitu berdogeng. Pada dasarnya anak-anak sangat suka mendengarkan cerita,
dengan begitu mereka akan dengan cerdasnya berimajinasi. Pembelajaran dengan
berdogeng tersebut saya tutup dengan meminta siapa anak-anak yang mau maju ke
depan kelas untuk menceritakan kembali apa yang saya ceritakan. Dan hasilnya
anak-anak sangat antusias menerima tawaran saya untuk maju ke depan kelas satu
persatu. Metode pelajaran yang tidak monoton tentunya akan sangat disukai oleh
anak-anak.
|
Membuat karya ilmiah dari bahan bekas |
|
Memanfaatkan botol-botol bekas untuk pot bunga penghias halaman |
Mata
pelajaran lain adalah bereksperimen. Nah, setiap kelompok ditugaskan untuk
membuat sesuatu dari satu tema yang saya perintahkan dari bahan-bahan bekas.
Dengan imajinasi dan kreatifitas kelompok, anak-anak tentunya akan membuat
sesuatu yang luar biasa, sederhana namun bermanfaat. Seperti membuat saluran
air dengan kincir angin sederhana dan kreatifitas lainnya.
|
Budayakan membaca setiap hari |
Dan yang tidak kalah
penting dari semua metode pembelajaran yang saya ajarkan adalah membaca buku
bersama di dalam perpustakaan. Metode ini adalah metode yang sangat efektif
dalam membuat anak-anak rajin membaca. Pasalnya setelah membaca saya akan
menugaskan mereka menuliskan kembali ringkasan apa yang mereka baca dan
kemudian satu persatu akan dipresentasekan ke depan kelas. Dalam metode ini
banyak sekali pengetahuan yang akan didapatkan oleh anak-anak.
|
Budayakan menabung |
|
Study tour ke Museum |
|
Budayakan menulis apa yang dilihat dan didengar |
Nah, di dalam kelas
saya juga menanamkan nilai Hemat Pangkal Kaya dengan Menabung. Tentu slogan
ini bukan hanya dijuluki saat zaman saya kecil dulu, saya masih percaya akan
slogan ini dan tentunya mempraktikkannya pada anak-anak. Jadi, pada setiap
kelompok saya memberikan mereka satu kotak tabungan. Setiap sebulan sekali kami
merencanakan pembelajaran dengan metode study
tour. Pada akhir bulan kami akan sama-sama membuka tabungan tersebut dan
sepakat pergi kemanapun sesuai dengan budget
yang kami punya. Bulan lalu kami merencanakan study tour ke museum. Selain mendapatkan manfaat refreshing belajar di luar kelas, tentunya
tetap mendapatkan ilmu pelajaran. Jadi, tabungannya tidak sia-sia bukan?
|
Gencarkan teknologi informasi yang sehat bagi anak |
Nah, di era yang
semakin modern ini. Anak-anak juga tidak boleh ketinggalan teknologi. Jika
banyak orangtua yang khawatir anaknya akan melakukan hal buruk karena internet,
seharusnya para orangtua ikut andil dalam hal ini. Jika di sekolah anak-anak
menggunakan internet dengan pendampingan guru, nah di rumah orangtua juga harus
mendampingi anak-anaknya. Selalu mengetahui apa yang dikerjakan anak-anak, agar
anak-anak tidak terjerumus pada sesuatu yang tidak diinginkan.
|
Agar anak menjadi juara dalam berkompetisi |
|
Agar anak menjadi kebanggan Indonesia |
|
Agar anak kenal budaya negerinya sendiri |
Begitulah yang saya lakukan untuk berusaha berbagi ilmu dengan anak-anak. Dengan sepenuh hati mendidik
anak negeri. Tidak dengan kekerasan apalagi dengan nada suara tinggi, terus menginspirasi
negeri dengan sepenuh hati tanpa pamrih. Karena anak-anak sesungguhnya bisa
berkembang dengan baik bila dipandu bersama rasa kasih sayang. Dengan begitu,
sebagai orangtua dan tenaga pendidik kita harus mendukung kegiatan positif
anak-anak agar terus berprestasi mengharumkan nama negeri kita sendiri, Indonesia. Yuk menginspirasi Indonesia dengan melakukan kebaikan mulai dari lingkungan dan pekerjaan kita sendiri.
Untuk menyambut
kegiatan tujuhbelasan tahun ini, saya cantumkan juga kegiatan upacara serta
perlombaan pada perayaan tujuhbelasan tahun lalu. Perlombaan yang diikuti
dengan antusias anak-anak. Di dalam perlombaan tersebut juga tentunya
menyelipkan pembelajaran bahwa di dalam setiap kompetisi pastilah harus sportif
dan siap kalah atau menang. Dirgahayu Indonesia ke-71. Indonesia Lebih Baik
dengan Kerja Nyata. Ayo genggam Indonesia dengan Tindakan bukan sekedar
omongan. MERDEKA!
|
Melatih kekompakan anak pada Perayaan 17 Agustus Dirgahayu Indonesia |
|
Melatih konsentrasi anak pada Perayaan 17 Agustus Dirgahayu Indonesia |
|
Melatih kerja sama tim pada Perayaan 17 Agustus Dirgahayu Indonesia |
|
Pasukan Pengibar Bendera |
|
Imajinesia Inspirasi Indonesia #TMMINspirasi |
#InspirasiIndonesia #IMAJINESIA #TMMINspirasi
Salut sekali dengan tulisan yang dibagikan oleh mbak Rezita.
BalasHapusKarena Pendidikan yang berkualitas adalah modal dasar dan utama Untuk Indonesia menjadi lebih Maju dan 100 % Merdeka.
Terimakasih Pak. Indonesia akan semakin baik dengan pendidikan yang baik.
Hapus