20 Top Finalis Vitalis Empression & Cerita Dua Hari di Jakarta

Beberapa minggu lalu, aku iseng daftar sebagai penerima Parfum Vitalis di Home Tester Club. Di keterangan dijelaskan kalau semisal terpilih sebagai penerima Parfum, harus post foto yang kemudian otomatis diikutkan dalam kompetisi Vitalis Empression. Semacam ajang pencarian putri Vitalis gitu.

Di syarat dan ketentuan juga dijelasin kalau foto yang dipost harus menggunakan dress putih plus mahkota. Bakal seperti putri ala-ala deh nih, pikirku. Masalahnya, aku gak punya dress putih, mahkota apalagi.

Setelah paketan parfum Vitalis nyampe di rumah, aku bingung mau foto pakai baju apa. Kuputuskan untuk beli mahkotanya dulu deh, bajunya ntar dipikirin haha. Lalu, kubongkar lemari, kucari baju bernuansa putih di lemari mamaku dan taraaaaaa nemu deh hihi. *Baju lebaran Mama*

Kemudian seperti biasa, aku foto sendiri pakai tripod. Eh banyak yang nanya foto-fotoku di instagram siapa yang motoin, nah jawabannya tripod ya guys. Kalian harus tau, bahwa tripodlah tukang foto yang gak akan pernah lelah meski berkali-kali kita marah.

Setelah post, aku hanya ngerasa sebatas tugasku untuk upload sudah selesai. Gak ada niat untuk serius ngikutkan foto itu di kompetisi. Kalau semisal ada yang nanya, gak niat kok fotonya niat begitu? Nah ya guys, sebagai influencer, mau gimana dan seberapa perjanjian dalam urusan post mempost produk di sosmed atau blog, ya memang harus niat, kan itu jadi bahan portofolio kita sendiri sebagai blogger dan influencer. Jangan mau yang "sekedar sudah" apalagi ya "yang penting post"

Singkat cerita, aku dikirimin email yang isinya menyatakan kalau aku terpilih sebagai Finalis 20 besar Vitalis Empression. Spechless dong aku, ngerasa ini email Spam apa gimana ya, masih gak percaya. Secara tuh yang ikutan sampai 700an peserta loh. Masa fotoku bisa kepilih. Yang bener aja, masih gak percaya gitu.

Kemudian aku cek instagram @pesonavitalis kutemukan ada pengumuman pemenang 20 finalis, iya bener ada namaku. Wah senang banget aku ya. Terus balik lagi buka email, baca keterangan apa yang selanjutnya harus aku lakukan. Dan ternyata apresiasinya adalaaaaaah...

Diundang menghadiri Vitalis Eau De Cologne White Empress Workshop di Fat Shogune, Jakarta. Makin gak percaya dong aku. Kubaca ulang nih beneran apa engga ya. Posisinya aku di Medan, so pihak Vitalis bakal ngebiayai akomodasi beserta hotel. Kalian tahu apa yang aku fikirkan?

OMG, Akhirnya Aku ke Jakarta!

Yap, beberapa bulan lalu aku pernah menang kompetisi yang hadiahnya tiket PP Jakarta, tapi tiketnya aku jual karena tidak ada tujuan dan hanya satu tiket. Terus aku jual deh. Aku mikir, suatu saat aku pasti bakal ke Jakarta dengan tujuan tertentu dan dibiayai juga.  Dan kali ini dikabulkan.

Ini kali kedua aku berangkat naik pesawat sendirian. Setelah kemarin terbang ke Aceh juga kerena menang kompetisi dan tulisan itu belum aku selesaikan #pemalas (ini ditulis karena delay pesawat pulang ke Medan, mumpung anget, tulis aja euy)

Rasa ketakutan gak sepanik pas pertama kali naik pesawat. Kemarin aku naik Citilink, kali ini naik Lion Air. Di jam penerbangan yang berbeda, aku ngerasa penerbangan yang pertama lebih menyenangkan ketimbang yang ini. Ya, mungkin karena efek lagi gak fit (alergi plus flu) ditambah kalau ngeliat keluar jendela, kepala jadi pusing dan warna pandangan mata jadi biru) Ada penyesalan dalam perjalanan ini, aku gak bawa buku hingga dua jam perjalanan di pesawat terasa sangat membosankan. Akhirnya aku tidur *tidur ayam*

Setibanya di Jakarta, aku super Excited. Kenapa? Jakarta itu megah banget guys. Gak seburuk yang ada di televisi. Aku belum ngerasain macet yang diboomingkan orang-orang. Mungkin karena perjalanan dari bandara ke Hotel bukan di jam sibuk. Aku menikmati setiap detik perjalanan menuju hotel. Saking senangnya, aku cuma nge-take sekali foro, biasanya kan banyak. Yaaaah, selebihnya hanya kurekam dalam ingatan. 

Bermalam di GP Mega Kuningan Hotel

Aku naik Grab Car dari Bandara Soekarno Hatta ke Hotel GP Mega Kuningan Hotel (117k belum biaya tall dan parkir) meski setelah menunggu beberapa lama karena gak ada driver. Sulit ya driver yang mau nerima penumpang dari bandara, kabarnya gak boleh gitu sama supir taksi. Tapi ya Alhamdulillah, akhirnya ada.

Aku sekamar dengan Maia, teman baru asal Surabaya. Cantik, supel dan welcome. Nyambung banget cerita sama dia, aku diajak main ke PIM (Pondok Indah Mall) bareng temennya yaitu Mba Nita yang tinggal di Jakarta. Karena kita ini cewek-cewek yang suka foto-foto, akhirnya nyambung dan klop karena alasan itu. Nongkrong sekalian nungguin suami Mba Nita manggung di Cafe mall tersebut sampai jam 12 malam. Luar biasa, Jakarta masih rame aja. Kayaknya mustahil kalau ada begal hehe. Kabarnya Jakarta itu kota yang hidup 24 jam loh ya. Jadi gak ada sunyinya.

Awalnya, melihat gedung-gedung cantik nan tinggi di Jakarta, aku berekspektasi bakal dapat view jendela hotel yang begitu. Nyatanya enggak, sedih aku. Tapi tetap kunikmati tidur di hotel ini dengan seksama, ceilaaa.

Serius nih, tidurku nyenyak banget. Meski tidurnya lama, karena cerita-cerita seru bareng Maia tentang jodoh dan pernikahan. Sampe jam 2 pagi. Seru banget kan ya, apalagi dengarin pengalaman orang yang udah nikah, jadi pengen nikah *eh

Paginya, aku dan Maia turun untuk sarapan pagi. Sumpah deh, sebagai pecinta kentang, aku suka banget sama kentang yang disajikan saat sarapan pagi di GP Mega Kuningan Hotel. Aku yang males makan ini, jadi lahab bener *mungkin efek laper*

Workshop Vitalis Eau De Cologne White Empress

Usai sarapan, aku dan Maia pergi ke lokasi  workshop, tepatnya di Fat Shogun. Masih naik Grab, panitia hanya instruksiin dari jauh *sabar ya* Hmm, aku gak tau apa jadinya aku kalau gak sekamar sama Maia. Aku yang udik dan gak ngerti apa-apa ini ngerasa terbantu banget dengan sifat keibuannya Maia. Aku gak ngerti-ngerti lah, aku ngikut aja. Pokoknya anteng ngikutin rangkaian acara.

Nah, setelah kemaren gagal nemuin gedung dengan view kota Jakarta. Akhirnya kesampaian di Fat Shogun, meski ya cuma dari lantai 3 sih, tapi aku senang. Karena ngelihat gedung-gedung tinggi itu ngagumin banget.

Di acara Workshop, venue-nya bernuansa putih & gold. 20 Finalis berpenampilan bak putri-putri khayangan. Asli, mereka itu cantik-cantik banget. Aku minder, sumpah. Bukan hanya cantik di Instagram, aslinya emang mereka super eye catching. Nyapa dan ngobrol bareng mereka itu asik. Apalagi bareng Mba Ayu Indriati. Hanya aku dan Mba Ayu finalis yang berhijab. Beliau cantik dan adem banget dilihat, bidadari banget *kayak pernah lihat bidadari aja yee*

Sebelum masuk ke Workshop How to Be a Good Influencer, terlebih dahulu memperkenalkan produk-produk ternama dari Vitalis. Dijelasin bagaimana filosofi hingga akhirnya terciptanya Vitalis Empression. Diadaptasi dari negara Moscow yang dikenal sebagai negara yang empress, diibaratkan seperti seorang perempuan yang penuh percaya diri dan layak menjadi contoh bagi sekitar.

Selain itu juga dipaparkan bahan-bahan dasar dari pembuatan Vitalis Empression Parfum yang terbuat dari Buah Pear, Blueberry, Rose, Lily, Wood dan Musk. Semua bahan tersebut diracik hingga jadilah wangi Vitalis Empression yang ekslusif dan mewah.

How to be a Good Influencer by Michelle Saragih

Ada 3 tips menjadi Influencer yang baik menurut Michelle Saragih. Kenal gak sih dengan Mba Michelle? Atau aku doang yang baru tau? Cetek banget pergaulanku ya hahah. Beliau adalah Youtuber hits di bidang beauty, tahun ini katanya bakal diundang Youtube sebagai Influencer satu-satunya dari Indonesia ke luar negeri untuk project apa gitu, aku lupa.

3 tips tersebut, pertama adalah Niat. Kenapa niat? Karena sesuatu yang baik berawal dari niat *ceilaa* gimana coba mau jadi influencer kalau niatnya aja gak ke situ? Jadi bener-bener harus diniatin. Kalau semisal datang jenuh, ingat lagi deh niatnya supaya balik semangat.

Kedua, Rajin. Ini point paling sulit kata Mba Michelle. Iya, aku juga sulit kok. Jadi, Influencer itu gak bisa ogah-ogahan dalam upload foto atau sesuatu yang dishare, harus setiap hari. Influencer itu beda sama artis. Kalau artis kan ya terserah mereka mau gimana juga, gak upload foto atau video juga gak masalah, namanya artis. Kalau influencer, kita punya tanggung jawab untuk sesuatu yang diinginkan pembaca atau penonton. Semisal mereka ingin lihat review produk kecantikan, mereka butuh kita untuk kasih masukan dan rekomendasi. Jadi ya memang harus rajin, jangan malesan. Karena Rajin pangkal terkenal.

Ketiga, Percaya Diri. Point yang gak kalah penting, kita harus punya branding untuk diri kita sendiri. Kita mau dikenal sebagai siapa? Nah kita fokusin dan jangan takut dibully. Dian Sastro secantik dan seterkenal itu aja ada hatersnya, konon lagi kita yang biasa-biasa aja ini, ya ya yaaa gadak kali ya haha.

Yang aku ingat dari sharing bareng Mba Michelle kemarin. Biar orang lain gak suka, yang penting orang tua kita tetap cinta. Nah looohhh.

Kompetisi Flatlay & Meracik Parfum Sendiri

Desain produk yang tertata cantik di atas meja membuatku gak sabar banget pengen foto ala-alar flatlay. Kufoto dan kutata sesuai mauku, kuupload dan ternyata keluar sebagai pemenang kedua dalam kompetisi foto Vitalis Flatlay, hoki banget dah ah.

Setelah itu, 20 finalis berkesempatan belajar meracik parfum sendiri. Asik banget, bisa bereksperimen dengan wewangian sesuai karakter yang kita mau. Setelah membuat parfum, hasilnya sudah jadi hak milik sendiri. Yeaaay, next bisa jadi pengusaha parfum nih hihi.

Pengumuman Pemenang Vitalis Empression 2017

Selain submit foto dengan dress putih dan mahkota, finalis juga diwawancara. Yang di Jakarta diwawancara langsung sedangkan untuk yang di luar Jakarta seperti aku, wawancaranya via Skype.

Dari awal aku udah feeling, pemenangnya bakal seseorang yang di dunia maya sering aku stalkingin. Wajahnya adem, perangainya ramah. Berhijab dan sangat ayu sesuai namanya. Beliau adalah Ayu Indriati, Selebgram Fashion Hijab yang berhasil keluar sebagai pemenang utama Vitalis Empression. Diuruti pemenang kedua yaitu Marry Yana dan ketiga Patricia Fellisa.

Selamat kepada ketiga pemenang, dan selamat untuk kita semua. Karena kita juga adalah pemenang. Love.

Lion Air Delay 120 Menit

Dapat kabar delay 2 jam dari Lion Air. Sumpah ya, kesel banget. Dingin lagi, gak bawa jaket. Frustasi banget dah.

Aku ini tipe yang gak pernah pergi jauh sendirian, anaknya panikan, penakut dan gak tahan dingin. Momen mengigil saat delay di Bandara Soeta bikin aku bener-bener pengen cepat-cepat balik ke Medan. Ngerungkel di ruang tunggu, diantara ratusan penumpang Lion Air. Ini pengalaman yang gak akan terlupakan. 2 jam di dalam pesawat aku gunain untuk tidur, pules banget kayak di hotel haha. Soalnya gantuk berat, meski diterpa gigil yang belum juga usai. Mau gimana juga ya nikmati aja.

Tengah malam tiba di Medan, gak mungkin naik grab pulang ke rumah. Akhirnya minta jemput abang *tumben baik* mungkin dia kasian sama adik ceweknya pulang sendirian. Soalnya, sebelumnya kalau semisal gak delay, dia nyuruh aku naik Grab aja, karena di jam itu dia lagi ada urusan. So, aku bersyukur banget banyak momen yang buat aku terus berprasangka baik.

Pengalaman berharga dua hari di Jakarta yang tidak akan terlupakan, meski banyak tempat yang harusnya aku singgahi. Tapi, next aku akan ke Jakarta lagi. See you~

Kalian yang di luar Jakarta, pas datang di Jakarta momen berkesan apa sih yang kalian ingat? Terus, semisal aku ke Jakarta lagi, usul kalian aku harus singgah kemana? Share dong!