Hadir di 8 Kota, Maker Fest jadi panggung online dan offline bagi kreator muda lokal untuk kembangkan ide usaha kreati | Jembatani kreator lokal dengan berbagai pengetahuan agar bisa akselerasi skala bisnis | Adakan Local Maker Competition dengan hadiah total Rp 1,5 Miliar untuk modal pengembangan usaha
Maker Fest, sebuah gerakan independen
untuk pemberdayaan kreator lokal,
hari ini resmi diluncurkan. Gerakan ini hadir untuk mencari, mengedukasi,
menginspirasi, dan memberikan panggung offline
& online bagi para kreator
Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif mereka,
hingga bisa menjadi brand-brand masa
depan Indonesia yang mendunia. Rangkaian Maker Fest yang terdiri dari berbagai workshop, sharing session dan kompetisi ini akan diselenggarakan di delapan
kota selama 2018.
Chairman Maker Fest 2018 William Tanuwijaya menjelaskan bahwa kelahiran Maker Fest
terinspirasi oleh hasil karya para kreator lokal di seluruh Indonesia. “Dalam
perjalanan saya membangun Tokopedia, saya berkesempatan menyaksikan dengan
dekat perjalanan banyak kreator Indonesia dengan visi dan misi serta produk
yang bagus, namun sayangnya banyak yang mentok hanya di level UMKM. Saya yakin
sebenarnya dengan ekosistem yang tepat, para kreator lokal dapat berkembang
dari usaha kecil menjadi industri, dan dari industri menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang
mendunia. Untuk membangun ekosistem ini, Maker Fest hadir menjadi panggung
penghubung dari para pemangku kepentingan terkait dimana para maker, platform
marketplace, logistik, perbankan, investor, dan pemerintah berkolaborasi
mewujudkan cita-cita besar ini bersama.”
Karenanya, Maker Fest hadir secara independen.
Gerakan ini berkolaborasi dengan Tokopedia dan didukung oleh
institusi-institusi pemerintahan sekaligus pelaku industri Indonesia, yaitu
Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan,
Kementerian Komunikasi dan Informatika serta JNE. Meski diselenggarakan bersama
Tokopedia, namun Maker Fest inklusif dan terbuka bagi seluruh kreator lokal di
Indonesia yang memiliki passion untuk
mengembangkan diri dan produknya.
Selain menyediakan panggung, Maker Fest juga
membantu mengakselerasi bisnis para kreator lokal tanah air melalui
pengembangan keahlian dan pengetahuan.
“Selama ini, sebagai salah satu startup teknologi di Indonesia kami
sering ditanya, kapan IPO? Bagi kami, justru indikator keberhasilan kami adalah
para kreator lokal bisa lebih dulu IPO dibandingkan kami,” respon William
terhadap target Maker Fest ke depan.
Anak muda menjadi target utama Maker Fest. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menjelaskan
bagaimana milenial bisa menjadi motor pertumbuhan kreator lokal Indonesia.
“Lebih dari 30 persen pengusaha ekonomi kreatif di Indonesia adalah generasi
milenial. Sebagai populasi terbesar, anak muda Indonesia masih memiliki potensi
besar untuk turut mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia. Melalui program
seperti Maker Fest, kami berharap ke depannya lebih banyak lagi pelaku bisnis
kreatif Indonesia yang dapat memperluas skala usahanya, sehingga mampu
memberikan dampak lebih besar terhadap lapangan pekerjaan dan kesejahteraan
ekonomi, serta mampu memberikan inspirasi kepada generasi muda lainnya,” ungkap
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan
Munaf.
JNE
sebagai perusahaan yang mendorong pertumbuhan UKM di era digital juga melihat
bagaimana kreator lokal dapat menyentuh pasar yang lebih luas. “UKM berperan
besar dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal, apalagi
dengan pesatnya pertumbuhan e-commerce saat ini. Untuk itu, dengan
kapabilitasnya sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik nasional, JNE
berkomitmen dalam mendukung kemajuan bisnis UKM, terutama dalam hal penjualan
dan pengiriman," ujar Presiden
Direktur JNE M. Feriadi. "Melalui Maker Fest 2018, JNE ingin berperan
lebih jauh lagi. Bukan hanya dukungan dalam pemberdayaan UKM, namun juga
menjadikan kreator muda lokal memiliki daya saing dan kualitas produk yang
diterima pasar luas. Baik di Indonesia hingga ke luar negeri. Kami juga
menyediakan program khusus yang bisa dinikmati oleh seluruh kreator lokal yang
berpartisipasi dalam Maker Fest," tambahnya.”
Maker Fest 2018 akan dilaksanakan pada
April-Desember 2018 di Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya,
Denpasar dan Makassar. Di tiap kota, akan diselenggarakan berbagai kegiatan
edukasi, workshop dan sesi sharing keterampilan. Para kreator juga
dapat berkonsultasi dengan pelaku usaha, konsultan bisnis serta pengusaha
ekonomi kreatif skala nasional mengenai
tantangan dan solusi yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis mereka. Termasuk
dalam hal pengembangan SDM, inovasi, strategi pemasaran, branding, hingga akses ke permodalan.
Salah satu yang akan hadir berbagi pengalaman
di Maker Fest 2018 adalah Lizzie Parra,
CEO dan pendiri By Lizzie Parra (BLP), brand
kosmetik lokal yang sudah dikenal luas secara nasional. “Memutuskan menjadi
pengusaha apalagi di industri kreatif memang tidak mudah. Sukses tidak terjadi
dalam semalam. Banyak fase jatuh bangun yang harus saya lalui dalam membangun brand kosmetik sendiri. Namun jika
didasari passion, semua prosesnya
dapat menjadi lebih mudah dan nikmat untuk dijalani. Semoga pengalaman saya
dapat menginspirasi dan mendorong para kreator lokal agar berani berkarya dan
mengembangkan passion-nya secara
produktif di dunia bisnis,“ jelas Lizzie.
Di setiap kota juga akan dilaksanakan Local
Maker Competition 2018, kompetisi berkreasi untuk para kreator lokal yang ingin
mengenalkan dan mengembangkan bisnisnya. Pemenang dari tiap kota akan
diterbangkan ke Jakarta untuk mengikuti Festival Maker Fest 2018 di Jakarta
pada bulan Desember mendatang. Dari 24 peserta skala nasional, 10 finalis
terbaik akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan bisnisnya dan
memberikan sesi workshop di depan
para juri dan pengunjung Festival Maker Fest 2018.
Tiga juara terbaik Local Maker Competition
2018 akan mendapatkan reward masing-masing
sebesar Rp 1 Milyar, Rp 300 juta, dan Rp 200 juta sebagai modal untuk
mengembangkan usahanya. Selain itu, pemenang juga mendapatkan reward lainnya berupa konsultasi kreatif
dan produksi untuk branding dan
marketing campaign, kolaborasi
eksklusif dengan pelaku industri kreatif nasional dan kesempatan berpartisipasi
dalam pameran internasional, serta mengakses jalur distribusi ke ritel
internasional.
Berikut daftar quote dari
berbagai institusi yang mendukung Maker Fest 2018:
● Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara: Ekonomi digital memberikan ruang luas bagi anak muda Indonesia untuk
berinovasi menciptakan peluang bisnis. Guna memaksimalkan peluang tersebut
perlu keselarasan antara teknologi terkini dengan kompetensi sumber daya
manusia yang tinggi. Untuk itu pemerintah, pemain bisnis, dan pelaku kunci
lainnya dalam ekosistem kewirausahaan harus bersinergi dalam mendukung
pertumbuhan kreator lokal yang unggul dan berdaya saing tinggi. Merekalah yang
akan menjadi penggerak Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi digital
terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.
● Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto: Generasi muda menjadi aset penting dalam
membangun masa depan Indonesia untuk menjadi Negara Industri Tangguh, terutama
karena pertumbuhan para kreator muda yang tersebar di berbagai daerah dapat
mendukung percepatan pembangunan
industri ke seluruh wilayah Indonesia. Saat ini sudah semakin banyak brand lokal hasil karya anak muda yang
tidak kalah dengan brand
internasional. Agar
mampu menjadi produsen di era ekonomi digital, kita perlu memunculkan lebih
banyak lagi kreator muda yang inovatif, berbasis teknologi dan berdaya saing
global, sehingga siap menghadapi era industri 4.0.
Ayo segera daftarkan diri kamu di www.makerfest.id Empowered by Tokopedia.
Pengen ikutan, terima kasih untuk informasinya.
BalasHapus