Sebagai beauty blogger, meski pada dasarnya menulis di blog. Kerja sama dengan brand, dalam bentuk apapun akan selalu menggandeng instagram. Oleh karena itu, blogger pun harus lebih aware branding diri di instagram. Bukan semata-mata ingin mendapatkan job lebih, tapi ternyata di instagram pun kita bisa mendapatkan banyak pembaca.
Nah, Ngopi Cantik edisi 8 bersama Beautiesquad kali ini membahas tentang How to Grow Instagram. Disampaikan oleh blogger yang sudah melakukan trial eror pada instagramnya sendiri, dan berhasil. Jadi, karena keberhasilan itulah @Niputuchandra akan berbagi beberapa tips yang ia gunakan dalam mengembangkan instagram pribadinya yang berniche beauty.
Oh ya, mungkin jika kalian baru tahu apa itu ngopcan atau ngopi cantik, ini adalah agenda sharing dari Komunitas Beauty yaitu @beautiesquad yang dilakukan via grup whatsapp. Temanya akan berbeda-beda, yang pasti akan selalu menyesuaikan dengan apa yang sedang berkembang. Up to date pokoknya. Ilmunya juga bermanfaat banget, karena pembicaranya pun ahli di bidangnya.
Pada pembukaan sharing, @niputuchandra yang lebih akrab disapa Tutu ini menyampaikan Instagram memiliki 1 Milyar pengguna aktif setiap bulannya dan sudah disebut sebagai “The Popular Social Networks Worldwide”
Jadi, karena sudah disebut-sebut sebagai The Popular Social Networks Worldwide, pengguna sosmed khususnya blogger harus memanfaatkan momentum ini. Memanfaatkan dalam segi menginfluence followers untuk melihat konten yang kita buat, menjadi tali penghubung followers membaca artikel blog. Fitur-fitur instagram semakin banyak, seperti insta story, upload multiple photo, video feed, business profile, peletakkan link di bio Instagram, link swipe up di insta story (untuk followers diatas 10k), promote post, IG TV dan fitur-fitur lainnya. Dan yang paling penting nih membranding diri agar lebih 'dilihat' sama brand untuk menjalin kerjasama.
Nah, kenapa sih kita harus Grow Instagram?
1. Network
Instagram memiliki user base yang cukup besar, satu milyar pengguna aktif setiap bulannya. Jadi menggunakan Instagram is the perfect opportunity to reach a lot of people dan tentunya untuk engage dengan followers.
2. Keep up to date
Instagram menjadi tempat paling mudah untuk pay attention terkait trend atau berita terkini. Misalnya, pay attention tentang produk makeup atau skincare terbaru, makeup trend terbaru atau bahkan drama-drama di dunia beauty
3. Easy
Mudah digunakan untuk on-the go, mudah digunakan untuk share pengalaman kalian menggunakan produk secara real time.
Cara untuk grow Instagram sendiri
Definisi dari growth untuk di Instagram ada 2 macam, yaitu:
1. Followers meningkat
Ini definisi dari growth yang sudah banyak orang ketahui, seperti contoh: dari 5000 followers menjadi 8000 followers.
2. Engagement rate dan metrics-metrics lainnya meningkat
Metrics sendiri artinya measurement unit, sesuatu yang bisa dijadikan ukuran. Kalo pengguna instagram sudah menggunakan business profile di Instagram, pasti sudah kenal dengan fitur insights? Dari fitur tersebut kita bisa melihat data-data penting dari akun kita.
Metrics yang bisa dilihat dari fitur insights diantaranya:
• Profile visits: Dalam 7 hari terakhir, ada berapa akun yang mengunjungi akun kita?
• Website clicks: Berapa orang yang klik link yang ada di bio?
• Reach: Berapa jumlah Instagram user yang melihat postingan kita?
• Impressions: Berapa kali postingan kita dilihat oleh Instagram user? Satu user bisa melihat postingan kita lebih dari satu kali, makanya angka impressions lebih besar dari angka reach.
Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk angka, misalnya Profile visits in the last 7 days di akun kita adalah 500. Angka 500 ini merupakan datanya dan Profile visits adalah metricsnya. Contoh peningkatan metrics: Profile Visits dari 500 in the last 7 days menjadi 1500 in the last 7 days.
Tutu juga menekankan kalau data yang kita miliki tidak untuk dishare sembarangan, termasuk ke sesama pengguna Instagram (baik diupload ke Insta Story atau dishare secara personal) kecuali pihak brand/klien meminta kalian untuk share (ini juga dipilih-pilih, brand/klien pasti langsung minta yang spesifik, jadi berikan apa yang mereka mau saja).
Tips untuk Mengembangkan Akun Instagram versi Tutu
1. Kuasai semua fitur dan metrics yang ada pada Instagram
Anggaplah instagram seperti rumah versi online, maka rumah itu harus dirawat dan dijaga dengan baik.. Di dalam rumah, kita harus paham dan bisa membedakan mana kamar mandi dan mana kamar tidur, seperti halnya harus paham perbedaan business profile dengan personal account.
Kenali juga maksud dari metrics yang ada di insights masing-masing post atau insight dari akun Instagram kita sendiri. Bila perlu, catat angkanya, buat grafiknya (supaya kkita bisa melihat secara jelas, terjadi kenaikan atau penurunan) dan evaluasi masing-masing metrics, apakah mengalami peningkatan, penurunan atau malah stabil?
2. Tentukan niche dan lakukan interaksi dengan akun yang memiliki niche yang sama
Niche sendiri itu maksudnya pengklasifikasian akun Instagram kita berdasarkan jenis dan isi/kotennya. Misalnya, akun @niputuchandra, memang fokusnya itu post tutorial makeup di Instagram, sharing review dan produk di Instagram. Semua itu masuk ke kategori beauty. Jadi niche dari akun Tutu adalah beauty.
Jangan lupa untuk berinteraksi dengan akun dengan niche yang sama untuk meningkatkan peluang foto/video kalian tetap berada di niche yang sudah kalian tentukan. Pasti ada ya dari kita yang menggunakan Instagram untuk fangirling, kemudian dengan akun yang sama kalian juga interaksi; like dan komen di postingan yang sebetulnya bukan niche kalian.
Saran dari Tutu, buatlah akun terpisah untuk melakukan fangirling tadi. Gunanya apa? Menghindari akun kita pindah niche dan tentunya meningkatkan peluang postingan kkita dilihat oleh lebih banyak orang yang memiliki interest terhadap niche kalian.
3. Kenali audience kalian seperti apa.
- Kenali secara demografis: Audience di akun kita paling banyak laki-laki atau perempuan? Kemudian paling banyak di kelompok usia yang mana?
- Kenali secara geografis: Audience kita paling banyak tinggal di kota mana? Negara mana?
- Kenali secara psikografis: Perihal lifestyle, audience kita lebih banyak yang suka makeup koreakah? Makeup drugstore kah? Makeup highend kah?
- Kenali secara behavioristis: Perilaku folloerw kita lebih banyak yang memang ingin tahu review produk atau sesama blogger/content creator?
Mengenali audience ini bisa membantu kalian mengatur strategi ketika kkitaakan post foto, video. Ini juga bisa membantu kita dalam memilih, kira-kira produk apa saja sih yang harus kkita share di Instagram?
4. Tentukan branding
Berdasarkan analisa Tutu dari timeline di Instagram, masih banyak loh yang mengabaikan soal branding. Padahal branding ini sangat penting. Branding disini maksudnya segala aktivitas yang bisa menguatkan dan menonjolkan diri kita sebagai blogger/content creator. Seperti apa sih akun atau diri kita sendiri ingin dilihat oleh audience?
Contohnya yang gampang @awkarin deh ya. Berdasarkan analisa TUtu secara pribadi, @awkarin ini cukup khas dengan 100 instagram story/hari dan foto-fotonya yang aesthetic. Contoh lain lagi, @21makeupaddictions, post video tutorial makeup hampir setiap hari dengan menggunakan background video berwarna pink. Jadi begitu melihat warna pink ingetnya ‘oh akun @21makeupaddictions loh dia serba pink’.
5. Berinteraksi dengan audience
Interaksi maksudnya gak cuma berupa share apapun di insta story. Interaksi di Instagram sendiri macam-macam, salah satu contohnya yang sering diabaikan adalah membalas komen audience. (A little hint: membalas komen audience juga dapat meningkatkan engagement rate akun kita loh!) Selain itu, interaksi juga bisa melalui direct message, melalukan poll, membuka question box dan live session.
6. Gunakan hashtag sesuai dengan niche masing-masing
Penggunaan hashtag sesuai dengan niche ini juga berfungsi untuk meletakkan akun kkita di niche yang tepat. Jadi hindari menggunakan hashtag yang bukan niche kalian. Contohnya: untuk niche beauty, gunakan #makeuptutorial #makeup jangan malah menggunakan #foodporn #fashion
KNah, jadi itu dia ‘How to Grow Your Instagram’ versi Tutu. Ada satu hal menarik nih yang mungkin beberapa orang masih belum tahu.
Cara menentukan engagement rate rendah/tinggi:
1%: low
1%-3.5%: average
3.5%-6%: high
> 6%: really high
Jadi meskipun followers kamu belum mencapai 5000, kamu bisa nih meningkatkan Engagement Rate (ER) dan tunjukkin ke calon klien/brand melalui media kit dengan ER.
Cara menghitungnya ER:
Engagement rate = (jumlah likes + jumlah comments)/ followers x 100
Cara mudahnya bisa langsung cek di website socialblade.com atau https://phlanx.com/engagement-calculator
Sebagai penutup sharing, Tutu mengingatkan:
Lebih baik followers tidak banyak dengan engagement tinggi dan berintegritas. Daripada followers banyak tapi fake. Karena followers hanyalah angka dan bisa diotak-atik orang, sedangkan integritas? balik lagi ke diri kita masing-masing seperti apa.
- @niputuchandra
Terima kasih untuk ngopi cantik kali ini Tutu, juga terima kasih untuk Beautiesquad yang mewadahi para pengguna instagram dan blogger untuk semakin peduli dengan penggunaan instagram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar