2020 ternyata tak hanya berat bagi negeri ini, tapi juga pribadiku. Dimana penyakit alergi dingin menyerangku dengan sangat bertubi-tubi, tidak ada ketenangan bagiku untuk berdiam diri barang sejenak, alergi ini hampir membunuhku. Awalnya pun aku ragu apakah aku alergi dingin, tapi hasil konsultasi dengan dokter mengatakan demikian. Penyakit ini terlihat seperti biasa saja, tapi membuatku sangat tersiksa.
Dulu aku memang sangat tidak nyaman di area dingin, badanku langsung meriang, agak gatal tapi tidak berlebihan, menggigil hebat bahkan masuk mall sekalipun, untuk nonton bioskop saja aku harus pakai jaket tebal, dulu aku kira mungkin karena badanku kurus, jadi dinginnya langsung menusuk tulang, soalnya candaan teman-temanku bilang begitu hehe.
Bermula saat di rumahku pasang AC, karena cuaca Medan terbilang sangat panas kalau siang. Selang beberapa hari setelahnya badanku gatal hebat, bentol-bentol seperti digigit nyamuk, gatalnya bukan main, di sekitaran paha hingga kaki. Mana ada tidur nyenyak, alergi ini datang menyerang saat pagi dan malam hari.
Menurut artikel yang aku baca di Halodoc, reaksi alergi pada suhu dingin disebabkan karena beberapa faktor ini: Sensitif terhadap sabun antibakteri, sabun penghilang bau, deterjen, atau bahan kimia lainnya. Masalah pada kulit seperti psoriasis atau eksim. Infeksi bakteri, infeksi virus, alergi lateks dan kelelahan.
Selain bisa baca artikel tentang kesehatan, di halodoc kita bisa konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya, bahkan lewat aplikasinya kita bisa pesan obat loh. Bahkan ada fitur layanan pemeriksaan lab, apalagi di keadaan pandemi begini takut banget kan ke rumah sakit, nah aplikasi halodoc sangat membantu kita berobat dan memenuhi kebutuhan kesehatan hanya di rumah saja.
Beberapa gejalan alergi dingin yang sering terjadi adalah kulit mrngalami emerahan, sering juga diirngi dengan pembengkakan. Adanya rasa gatal serta benjolan seperti yang aku alami. Bahkan bila digaruk bisa menyebabkan kulit mengelupas dan lecet.
Beberapa jenis obat yang dapat membantu meringankan gejala alergi dingin, antara lain:
1. Antihistamin bekerja dengan cara menghalangi produksi histamin berlebih oleh sistem kekebalan saat menerima rangsangan dingin. Antihistamin bisa dikonsumsi dalam bentuk tablet, melalui suntikan, atau dalam bentuk krim. Suntikan biasanya diberikan untuk kasus alergi yang parah.
2. Leukotriene Antagonis, obat ini biasanya dikhususkan pada alergi dingin yang disertai gejala sesak napas. Obat ini bekerja dengan cara menghambat zat leukotrien, yaitu partikel yang dapat menimbulkan peradangan dan terhambatnya aliran udara. Kondisi ini yang membuat pengidap alergi dingin mengalami sesak napas.
3. Omalizumab atau Xolair Omalizumab merupakan jenis obat alergi dingin yang berguna untuk meredakan gejala biduran atau gatal. Obat alergi ini biasanya digunakan untuk mengobati serangan asma sedang hingga berat.
Setiap orang akan mengalami reaksi yang berbeda terhadap alergi dingin, aku mengalami kulit bentol-bentol seperti digigit nyamuk yang sangat gatal, meski aku berniat untuk tidak menggaruk, tanpa sadar saat tidur malam pun, paginya kulitku sudah berdarah dan luka-luka. Hingga saat aku masih sering merasakan gatal, tapi tidak separah awal tahun. Aku mengantisipasi penggunaan AC, tidak lagi menggunakan baju yang terlalu berbulu, pakai baju longgar justru membuat udara masuk ke badan dan gatal, jadi aku pakai baju yang tidak terlalu longgar tapi tak juga terlalu sempit, saat tidur tentunya selalu menggunakan selimut yang bahannya tidak berbulu.
Kalau kalian mengalami gejala alergi dingin, sebaiknya tidak mendiaknosi mandiri, segera konsultasikan ke dokter dan obati agar tidak semakin memburuk. Di masa pandemi begini, tak perlu khawatir untuk pergi ke rumah sakit atau membeli obat alergi ke apotek, karena kini kamu bisa membeli obat melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Apotik Antar yang ada di aplikasi Halodoc untuk membeli obat yang dibutuhkan, lalu pesanan akan diantar ke tempat tujuan. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar