Mengoleksi barang antik seperti misalnya guci keramik tentunya tidak memerlukan biaya yang sedikit. Bagi kamu yang ingin mencoba mengoleksinya, maka kamu bisa memanfaatkan produk pinjaman kredit tanpa agunan.
Barang antik merupakan barang dengan usia tua yang mana nilai antiknya akan semakin tinggi sebanding dengan semakin tuanya usia barang tersebut. Mengoleksi barang antik memiliki banyak keuntungan, salah satunya yaitu untuk berinvestasi.
Apabila kamu tertarik untuk mulai mengoleksi barang antik layaknya guci keramik, poin-poin pada artikel ini akan menjelaskan tentang beberapa tips yang bisa kamu perhatikan ketika hendak membeli hingga bagaimana cara merawat guci keramik antik.
Tips Saat Membeli Barang Antik
Supaya tidak terjebak di dalam situasi yang tidak diinginkan, maka ketika kamu hendak membeli hingga mengoleksi barang antik, kamu perlu memperhatikan beberapa hal. Tips yang bisa kamu perhatikan saat hendak membeli barang antik yaitu sebagai berikut.
Temukan Toko yang Terpercaya
Barang antik terbilang sebuah koleksi yang terbilang rawan. Supaya terhindar dari penipuan yang marak terjadi, maka kamu perlu untuk menemukan toko barang antik yang terpercaya.
Apabila kamu tergolong baru masuk ke dalam dunia kolektor barang antik, maka tahap pertama yang penting untuk diperhatikan adalah untuk menemukan supplier yang tepat.
Untuk bisa menemukan penjual atau kolektor lainnya yang bisa dijamanin keterpercayaannya, kamu bisa bergabung dengan komunitas. Dengan bergabung bersama komunitas maka kamu bisa bertukar pikiran serta menjalin pertemanan dengan kolektor-kolektor lainnya.
Perhatikan Kondisi Barang
Kondisi barang antik yang hendak dibeli tentunya juga menjadi faktor penting untuk diperhatikan. Barang antik identik dengan sesuatu yang kuno atau juga suatu barang yang usianya sudah terbilang tua. Namun meskipun demikian, untuk kepentingan koleksi, maka kamu perlu untuk memperhatikan kualitas dari barang tersebut.
Usia barang yang sudah tua bukan berarti kondisinya sudah buruk. Barang antik justru semakin tua usianya semakin diincar, tentunya dengan kondisi barang yang masih terbilang layak. Jangan sampai terkecoh, ya!
Perhatikan Harga
Kamu juga perlu mempertimbangkan harga barang yang hendak kamu beli. Perhatikan budget yang kamu miliki dan rentang harga barang yang hendak kamu beli. Jangan terlalu gegabah dan memaksakan untuk memiliki sesuatu dengan harga yang tidak masuk akal meskipun barang tersebut merupakan barang antik.
Kamu bisa menggunakan taktik seperti misalnya kondisi barang yang terdapat goresan untuk membuat penjual mengurangi harga dari barang antik yang hendak kamu beli.
Dokumen Barang Antik
Dengan membeli barang antik, kamu akan mendapatkan dokumen. Kamu bisa menggunakan dokumen ini untuk mengetahui nilai yang dimiliki dari barang antik yang kamu beli tersebut.
Tips Merawat Guci Keramik
Supaya guci antik milikmu tidak mudah retak atau bahkan pecah, kamu perlu merawatnya dengan langkah yang tepat. Tips merawat guci antik yang bisa kamu terapkan yaitu sebagai berikut.
Selalu Gunakan Pembersih Alami
Untuk membersihkan guci, supaya tidak merusak lapisan guci yang terbuat dari keramik maka kamu harus membersihkannya dengan pembersih yang menggunakan bahan alami. Menggunakan bahan alami juga bermanfaat agar warna asli dari guci tidak pudar.
Kamu bisa menggunakan pembersih alami seperti misalnya jantung pisang, lidah buaya, hingga eceng gondok.
Bersihkan dengan Bahan yang Halus
Selain menggunakan bahan alami, agar tidak menimbulkan goresan pada guci keramik yang kamu miliki, maka kamu juga perlu perhatikan bahan dari kain untuk membersihkannya. Gunakan kain pembersih dengan bahan dasar yang memiliki serat halus. Kamu juga bisa menghilangkan debu yang menempel dengan menggunakan kemoceng.
Hindari Sinar Matahari
Sinar matahari dapat membuat warna asli dari guci pudar. Oleh karena itu, kamu perlu menaruh guci tersebut di ruang yang tidak terkena sinar matahari demi menjaga warna guci tetap sama seperti semula.
Hindari Peletakan di Tempat Lembab
Tempat yang lembab bisa menumbuhkan jamur pada guci keramik. Maka dari itu, kamu perlu menghindari meletakkan guci keramik antik milikmu di tempat-tempat yang sekiranya memiliki kelembaban tinggi. Jamur dapat merusak penampilan bahkan kekokohan dari guci keramik.
Letakan Guci di Tempat yang Aman
Tempat yang aman untuk meletakkan guci adalah tempat yang tentunya sudah memperhatikan setiap faktor mulai dari faktor pencahayaan hingga kelembaban suhu udara. Selain itu, kamu juga perlu perhatikan faktor lokasi penempatan guci dari anak-anak agar tidak mudah menjangkaunya.
Manfaatkan Kredit Tanpa Agunan untuk Hobi Koleksi Guci Antik
Apa itu Kredit Tanpa Agunan? KTA merupakan pinjaman tanpa agunan atau jaminan yang bisa dimanfaatkan untuk banyak kepentingan, seperti misalnya untuk memenuhi gaya hidup dan juga melaksanakan hobi.
Salah satu produk KTA yang menawarkan banyak keuntungan dan bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu dalam mengoleksi guci keramik antik adalah digibank KTA. DBS Indonesia berkomitmen menghadirkan digibank sebagai digital banking terbaik. Maka dari itu digibank KTA memiliki banyak keuntungan, yaitu:
Pengajuan online 24 jam melalui Aplikasi digibank by DBS atau melalui website go.dbs.com/kta.
Proses dari persetujuan pengajuan pinjaman hanya 60 detik.
Dana langsung cair dengan limit maksimal hingga 80 juta akan langsung cair ke rekening digibank by DBS milikmu.
Kamu bebas mengatur besar nominal pinjaman yang kamu butuhkan.
Waktu membayar cicilan yang cukup lama yaitu selama 36 bulan maksimal.
Tanpa dokumen fisik merupakan keunggulan yang paling utama karena tidak akan membuatmu kerepotan.
Untuk bisa mengajukan pinjaman, kamu perlu berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, atau Semarang. Harus memiliki e-KTP, NPWP dan penghasilan minimal Rp5 juta per bulan.
Lebih jelasnya, kamu bisa mengunjungi tautan https://www.dbs.id/digibank/id/id/pinjaman/produk-pinjaman/kredit-digibank-kta untuk mendapatkan informasi lebih lanjut perihal produk kredit tanpa agunan ini. Yuk segera ajukan digibank KTA untuk memenuhi koleksi guci keramik incaranmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar